News

Gejala Awal Diabetes – Waspadai 12 Tanda yang Sering Terabaikan

gejala awal diabetes

Kesehatan adalah aset berharga, dan memahaminya adalah langkah pertama untuk menjaganya. Salah satu kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus adalah diabetes. Banyak orang tidak menyadari saat tubuhnya mulai menunjukkan perubahan, padahal mengenali gejala awal diabetes sejak dini bisa membuat perbedaan besar.

Kami di Onemed Store peduli dengan kesehatan kamu dan keluarga. Untuk itu, kami merangkum informasi penting ini untuk membantu kamu lebih waspada terhadap tanda-tanda yang diberikan tubuh.

Memahami ciri awal diabetes bukanlah untuk menimbulkan kekhawatiran, tetapi untuk memberdayakan kamu dengan pengetahuan. Dengan deteksi yang lebih awal, penanganan bisa dilakukan lebih cepat, sehingga membantu mencegah komplikasi diabetes yang lebih serius di kemudian hari.

Produk Kami:

Mengapa Mengenali Gejala Awal Diabetes Sangat Penting?

Mengenali gejala awal diabetes adalah langkah proaktif untuk mengendalikan kondisi sebelum berkembang lebih jauh. Ketika kadar gula darah yang tinggi tidak terkelola, risiko kerusakan pada organ-organ penting seperti mata, ginjal, dan saraf akan meningkat.

Dengan mengetahui tanda-tandanya, kamu bisa segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan. Informasi yang tepat adalah kunci. Saat kamu tahu apa yang harus diwaspadai, kamu bisa mengambil tindakan yang benar untuk melindungi kesehatan jangka panjang.

Faktor Resiko yang Perlu Diketahui

Sebelum membahas gejala awal diabetes, penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa meningkatkan resiko seseorang terkena diabetes. Beberapa faktor ini tidak bisa diubah, seperti genetika, namun banyak juga yang berkaitan dengan gaya hidup.

1. Riwayat Keluarga

Jika ada orang tua atau saudara kandung yang memiliki diabetes, risiko kamu untuk mengalaminya juga lebih tinggi. Faktor genetik memainkan peran penting dalam kerentanan terhadap kondisi ini.

2. Berat Badan Berlebih (Obesitas)

Kelebihan berat badan adalah salah satu pemicu utama, terutama untuk diabetes tipe 2. Jaringan lemak yang berlebih bisa menyebabkan sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

3. Gaya Hidup Sedentari

Kurang melakukan aktivitas fisik secara teratur bisa menyebabkan penumpukan berat badan dan meningkatkan risiko resistensi insulin. Tubuh yang aktif membantu sel lebih baik dalam menggunakan glukosa.

4. Usia

Risiko diabetes tipe 2 cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah melewati usia 45 tahun. Namun, saat ini semakin banyak orang di usia muda yang juga terdiagnosis karena perubahan gaya hidup.

5. Riwayat Kesehatan Lain

Kondisi seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tidak normal, dan riwayat penyakit jantung bisa meningkatkan risiko diabetes.

Memahami Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2

Meskipun gejalanya biasanya mirip, penting untuk memahami bahwa ada perbedaan mendasar antara dua tipe utama diabetes.

perbedaan diabetes tipe 1 dan 2

Source: Freepik

1. Diabetes Tipe 1

Ini adalah kondisi autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh tidak bisa memproduksi insulin sama sekali.

Gejala awal diabetes tipe 1 seringkali muncul secara tiba-tiba dan lebih dramatis, serta biasanya terdiagnosis pada anak-anak atau remaja.

2. Diabetes Tipe 2

Ini adalah jenis yang paling umum terjadi. Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara tepat (dikenal sebagai resistensi insulin) atau pankreas tidak menghasilkan cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gejalanya cenderung berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun, sehingga banyak orang tidak menyadarinya sampai timbul komplikasi.

12 Gejala Awal Diabetes yang Sering Terabaikan

Berikut adalah 12 gejala awal diabetes yang perlu kamu perhatikan. Beberapa di antaranya mungkin terasa ringan, namun jangan pernah diabaikan jika terjadi secara terus-menerus.

1. Sering Buang Air Kecil (Polyuria)

Apakah kamu jadi lebih sering ke kamar mandi, bahkan sampai terbangun di malam hari? Ini menjadi salah satu gejala diabetes yang paling umum. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang kelebihan gula melalui urine. Akibatnya, tubuh memproduksi urine lebih banyak dari biasanya.

2. Rasa Haus yang Berlebihan (Polydipsia)

Aktivitas buang air kecil yang meningkat akan membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Sebagai respon alami, tubuh akan mengirimkan sinyal haus yang kuat untuk mengganti cairan yang hilang. Jika kamu merasa sangat haus meskipun sudah minum banyak air, ini adalah tanda yang perlu diwaspadai.

3. Terus Merasa Lapar (Polyphagia)

Meskipun sudah makan, rasa lapar tidak kunjung hilang. Gejala ini muncul karena tubuh tidak bisa menggunakan glukosa (gula) dari makanan sebagai energi secara tepat. Sel-sel tubuh yang “kelaparan” akan terus mengirimkan sinyal ke otak bahwa kamu butuh lebih banyak asupan makanan, padahal kadar gula dalam darah sudah tinggi.

4. Menurunnya Berat Badan Tanpa Sebab Jelas

Kehilangan berat badan tanpa diet atau olahraga tambahan seringkali menjadi gejala awal diabetes yang mengejutkan. Ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan energi dari glukosa. Sebagai gantinya, tubuh mulai memecah cadangan lemak dan otot untuk dijadikan energi, yang akhirnya menyebabkan penurunan berat badan.

5. Kelelahan dan Kekurangan Energi

Merasa lelah sepanjang waktu meskipun sudah cukup tidur adalah keluhan umum. Kelelahan ini disebabkan oleh ketidakmampuan sel tubuh untuk mendapatkan “bahan bakar” yang dibutuhkannya, yaitu glukosa. Tanpa energi yang cukup, aktivitas sehari-hari bisa sangat berat dan melelahkan.

6. Pandangan Kabur

Kadar gula darah yang tinggi bisa mempengaruhi kadar cairan dalam tubuh, termasuk pada lensa mata. Perubahan ini bisa menyebabkan lensa membengkak dan mengubah bentuknya, sehingga kemampuan mata untuk fokus menjadi terganggu. Akibatnya, pandangan bisa menjadi kabur. Untungnya, gejala ini bisa kembali normal setelah kadar gula darah terkontrol.

7. Luka yang Lambat Sembuh

Jika luka gores atau memar membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya untuk sembuh, ini bisa menjadi pertanda penting. Kadar gula darah yang tinggi bisa merusak saraf dan mengganggu sirkulasi darah, sehingga proses penyembuhan alami tubuh menjadi terhambat. Ini adalah salah satu gejala awal diabetes yang tidak boleh diremehkan.

8. Sering Mengalami Infeksi

Sistem kekebalan tubuh bisa melemah akibat tingginya kadar gula. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai infeksi. Diantaranya infeksi jamur (terutama pada area kewanitaan), infeksi saluran kemih, dan infeksi pada gusi adalah beberapa contoh yang sering terjadi pada orang dengan diabetes yang belum terdiagnosis.

9. Kesemutan atau Mati Rasa di Tangan dan Kaki

Sensasi kesemutan, terbakar, atau mati rasa pada jari tangan dan kaki dikenal sebagai neuropati. Ini adalah gejala awal diabetes yang menandakan adanya kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi secara berkepanjangan. Gejala ini biasanya dimulai dari ujung jari kaki atau tangan dan bisa menyebar.

10. Kulit Kering dan Gatal

Sirkulasi darah yang buruk ditambah dengan dehidrasi akibat sering buang air kecil bisa menyebabkan kulit menjadi sangat kering dan gatal. Kondisi ini menjadi lebih buruk jika tidak ditangani dengan baik, karena kulit yang kering rentan terhadap luka dan infeksi.

11. Bercak Gelap di Kulit (Acanthosis Nigricans)

Perhatikan area lipatan tubuh seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Munculnya bercak kulit yang lebih gelap, tebal, dan terasa seperti beludru bisa menjadi tanda resistensi insulin, yang merupakan penanda utama diabetes tipe 2. Kondisi ini sering muncul sebelum diagnosis diabetes ditegakkan.

12. Perubahan Suasana Hati dan Iritabilitas

Fluktuasi kadar gula darah bisa mempengaruhi suasana hati. Ketika kadar gula naik turun secara drastis, seseorang bisa merasa lebih mudah marah, cemas, atau sulit berkonsentrasi. Perubahan mood yang tidak bisa dijelaskan ini terkadang merupakan gejala awal diabetes yang kerap luput dari perhatian.

Langkah Selanjutnya Setelah Mengetahui Gejala Diabetes

Setelah membaca daftar diatas dan merasa mengalami beberapa gejalanya, penting untuk tidak panik dan tidak mendiagnosis diri sendiri. Langkah pertama yang paling penting adalah berkonsultasi dengan dokter. Tenaga medis bisa melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosis dan memberikan arahan penanganan yang terbaik.

Selain itu, pemantauan kadar gula darah secara mandiri di rumah adalah langkah penting dalam manajemen kesehatan, baik untuk pencegahan maupun pengelolaan. Dengan pemantauan rutin, kamu bisa melihat bagaimana pola makan dan aktivitas mempengaruhi tubuh.

cara mencegah diabetes

Source: Freepik

Untuk mendukung kebutuhan ini, Onemed Store menyediakan berbagai pilihan alat cek gula darah atau glukometer yang akurat, mudah digunakan, dan terjangkau. Produk-produk diagnostik kami dirancang untuk memberikan hasil yang bisa diandalkan, membantu kamu dan dokter membuat keputusan kesehatan yang lebih tepat. Yuk cek pilihan produk kami untuk menemukan alat yang paling sesuai.

Dari sini dapat disimpulkan, mengenali gejala awal diabetes adalah langkah pertama yang penuh kekuatan dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan pengetahuan ini, kamu bisa lebih peka terhadap sinyal tubuh dan mengambil tindakan yang diperlukan.